Home » » Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong

Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong

Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong

Kelompok Peternak- Jangan heran kalau dari ternak sapi potong seseorang bisa jadi milyader. Bagaimana tidak, daging sapi tidak pernah sepi pembeli. Selain itu, harganya pun meningkat terus. Sedangkan bakalan dan cara penggemukannya selalu mengalami kemajuan sehingga waktu panen menjadi lebih cepat dengan hasil yang lebih baik.

Bayangkan saja, dari bakalan sapi yang harga belinya antara 7 hingga 12 juta rupiah, dalam waktu 4 hingga 12 bulan bisa diperoleh sapi hasil penggemukan dengan harga jual hingga 30 juta rupiah. Luar biasa, kan?
Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong
Analisa Usaha Penggemukan Sapi Potong

Setelah mengetahui berbagai jenis sapi potong unggulan dan cara penggemukannya, sekarang pertanyaannya berapa modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha ini? Atau berapa pendapatan yang bisa diterima dari penggemukan sapi potong?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita cermati analisa usaha penggemukan sapi potong yang akan dijelaskan dibawah ini. Analisa tersebut merupakan perhitungan dari penggemukan 100 ekor sapi yang dilakukan selama 356 hari atau kurang lebih 12 bulan. Pertambahan bobot yang digunakan adalah pertambahan bobot terendah, yaitu 0,5 kg/hari.

Biaya pertama yang akan kita hitung adalah biaya investasi. Biaya ini meliputi biaya pembuatan kandang Rp. 95.000.000, pembuatan sumur bor dan water thorn Rp. 5.500.000 dan pembelian peralatan kandang Rp. 9.000.000. Ada juga biaya pemecah rumput Rp. 12.000.000 dan pembelian timbangan 500 kg Rp. 1.800.000.

Jika menggunakan lahan sewa, maka biaya sewa lahan pertahun untuk kandang dan penanaman rumput gajah seluas 1 ha adalah Rp. 7.000.000. Jika dijumlah, total Biaya investasinya menjadi Rp. 120.300.000 dengan penyusutan pertahun Rp. 31.660.000.

Selanjutnya kita akan menghitung biaya produksi. Biaya ini meliputi pembelian 100 ekor anakan sapi, Rp. 1.100.000.000, pembelian konsentrat, vitamin dan mineral Rp. 118.600.000 dan pembelian dedak campuran Rp. 22.812.500. Hijauan kering juga harus kita beli dengan biaya Rp. 36.500.000.

Biaya terakhir adalah upah 2 orang tenaga kerja sebesar Rp. 24.000.000. Jika ditotal, maka keseluruhan biaya produksi mencapai Rp. 1.275.412.500. Jika dilihat dari angkanya, sepertinya sangat besar. Tapi kita harus ingat, biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan selama 12 bulan.

Jika perhitungan biaya di atas membuat kepala sedikit pusing, maka perhitungan berikutnya akan membuat Anda tersenyum lebar. Tentu saja, karena kita akan menghitung pendapatan dan keuntungan dari hasil penggemukan sapi.

Nah, dari 100 ekor sapi, kita asumsikan tingkat keberhasilannya 97%. Karena itu hasil penjualan sapi yang diperkirakan per ekornya Rp. 20.125.000 adalah 1.952.125.000.

Tidak hanya dari daging sapi, kita pun bisa mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan pupuk kandang yang selama setahun bisa mencapai Rp. 45.000.000. Jadi, total pendapatannya adalah Rp. 1.997.125.000.

Bagaimana dengan keuntungannya? Perhitungan keuntungan dilakukan dengan menggunakan rumus pendapatan dikurangi biaya produksi dan dikurangi lagi dengan penyusutan. Sehingga setelah dihitung pendapatan bersih yang akan kita peroleh adalah Rp. 653.552.500 pertahun atau Rp. 54.462.000 tiap bulannya.

Bukan angka yang sedikit, lho. Keuntungan sebesar itu bisa diperoleh jika kita merawat sapi dengan baik dan serius. Berbagai ilmu penggemukan sapi harus diterapkan dengan penuh disiplin. Hanya dengan cara itu, menjadi milyader lewat ternak sapi bukan lagi isapan jempol.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Popular Posts